Bingkaiwarta.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyiapkan delapan jurus jitu untuk mempermudah akses masyarakat, khususnya mereka yang berpenghasilan rendah (MBR), untuk memiliki rumah. Langkah ini diambil demi meringankan beban masyarakat dan memangkas birokrasi yang berbelit.

Related Post
"Perumahan itu sangat penting, selain memenuhi kebutuhan mendasar rakyat, juga menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi," tegas Prabowo saat menghadiri acara Akad Massal KPR FLPP dan Serah Terima Kunci di Cileungsi, Bogor, Senin (29/9/2025).

Prabowo menargetkan pembangunan 3 juta rumah untuk rakyat. "Target ini memang tinggi, tapi harus dikejar. Seperti kata Bung Karno, gantungkan cita-citamu setinggi langit, jika tak sampai, setidaknya kau jatuh di antara bintang-bintang," ujarnya bersemangat.
Berikut delapan kebijakan unggulan pemerintah Prabowo di sektor perumahan:
- BPHTB Gratis untuk MBR: Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang sebelumnya 5%, kini dihapuskan untuk pembeli rumah pertama dari kalangan MBR.
- PBG Gratis, Proses Kilat: Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) untuk rumah subsidi digratiskan, dan proses perizinan dipangkas dari 45 hari menjadi hanya 10 hari.
- PPN Ditanggung Negara: Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk rumah di bawah Rp2 miliar ditanggung pemerintah, menurunkan harga jual rumah.
- GWM Longgar, Kuota FLPP Naik: Bank Indonesia (BI) diperintahkan menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) dari 5% menjadi 4% untuk meningkatkan likuiditas perbankan. Kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dinaikkan dari 220.000 menjadi 350.000 unit per tahun.
- BSPS dari Swasta: Pemerintah menggandeng sektor swasta untuk mendukung program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), mempercepat perbaikan rumah tidak layak huni.