Bingkaiwarta.com – Indonesia, Malaysia, dan Singapura bahu membahu menjaga keamanan Selat Malaka dan Selat Singapura. Ketiga negara ini sepakat untuk meningkatkan kerja sama guna menjaga keselamatan navigasi pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim di jalur perdagangan global yang vital ini.
Related Post
Pertemuan tahunan Co-operation Forum (CF) yang diadakan secara bergiliran oleh ketiga negara pantai menjadi wadah untuk membahas isu-isu krusial di bidang keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim di Selat Malaka dan Singapura.
Direktur Kenavigasian Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Kemenhub), Budi Mantoro, menekankan pentingnya pertemuan ini. "Selat Malaka dan Selat Singapura merupakan jalur pelayaran yang sangat penting dan strategis. Sekitar 35% kapal internasional yang mengangkut sepertiga komoditas perdagangan global melintasi kedua Selat ini. Ini menjadikan kedua Selat ini sebagai urat nadi perekonomian wilayah dan dunia," ujar Budi.
Budi juga mengungkapkan bahwa volume lalu lintas di kedua Selat tersebut terus meningkat setiap tahunnya, mencapai 130.000 kapal per tahun. World Economic Forum bahkan memprediksi Selat Malaka akan mengalami overload pada akhir dekade ini akibat pertumbuhan pesat lalu lintas pelayaran.
"Kemacetan dan kecelakaan yang terjadi di kedua Selat ini dapat mengganggu dan menghambat rantai pasokan global," tambah Budi.
Budi menegaskan bahwa apa yang terjadi di kedua Selat ini tidak hanya berdampak pada tiga negara pantai, tetapi juga pada perdagangan regional dan perekonomian global.
